Pemeliharaan kesehatan ibu hamil


BAB I 
PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh suami istri untuk melanjutkan keturunannya. Ibu hamil harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan teratur. Ibu hamil minimal memeriksakan kehamilannya 4x pada pelayanan kesehatan. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui keadaan janin. 
Faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu: faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial budaya dan ekonomi. Yang harus diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh wanita usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat dilalui dengan aman. 
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa memahami pemeliharaan ibu hamil 
1.3 Rumusan Masalah
- Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kehamilan
- Untuk mengetahui Hal- hal yang mempengaruhi kehamilan
- Untuk mengetahui Hal-hal Yang Harus dihindari Untuk Kesehatan Janin
- Untuk mengetahui Petunjuk Pertolongan Pertama Untuk mengatasi Masalah Ringan Selama Kehamilan
- Untuk mengetahui Tanda bahaya Masa Kehamilan

BAB II 
PEMBAHASAN 

2.1 Faktor yang mempengaruhi kehamilan
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu: faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial budaya dan ekonomi. 
a. Faktor fisik
Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah : 
• Memantau kemajuan kehamilan. 
Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya. 
• Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu,
Saat ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya 
• Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi 
Untuk mengetahui secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya 
• Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. 
Dengan mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar.
• Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. 
Jika kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapar berjalan dengan lancar 
• Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. 
Salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun 

Karena manfaat memeriksakan kehamilan sangat besar, maka dianjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin di tempat pelayanan kesehatan terdekat. 
Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Selain itu kelebihan gizi pada ibu hamil dapat berdampak yang tidak baik terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal (makrosomia), sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan. 
Ibu hamil harus banyak mengkonsumsi makanan kaya serat, protein (tidak harus selalu protein hewani seperti daging atau ikan, protein nabati seperti tahu, tempe sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air putih dan mengurangi garam atau makanan yang terlalu asin.
b. Faktor Psikologis
Faktor Psikologis sangat mempengaruhi kehamilan.Macam faktor psikologis pada ibu hamil antara lain
1. Stressor 
Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik. 
2. Dukungan keluarga
Dukungan keluarga merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas. 

c. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi. 
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok dimana ibu hamil berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi. Begitu juga dengan personal hygiene yang sangat penting . Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya anatara lain mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan BH yang menopang payudara, dan memakai pakaian yang dapat menyerap keringat. 
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin serta merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik. 
Yang harus diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh wanita usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat dilalui dengan aman. 


2.2 Hal- hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Masa Kehamilan 
• Makan 1-2 piring lebih banyak makanan bergizi dalam 1 hari- terlebih jika anda kurus, makan lebih banyak sayur dan buah, lauk- pauk – daging merah, ayam, telur, ikan, ercis dan kacang- kacangan setiap hari. 
• Periksa kehamilan secara teratur ke bidan atau petugas kesehatan lainnya. Dengan standart minimal 4 kali selama kehamilan (1 kali di awal kehamilan, 1 kali di trimeseter ke 2, 2 kali di akhir kehamilan)
• Minumlah yang lebih banyak, terutama air putih. Cairan yang masuk berguna untuk membantu peningkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan. Minum sedikitnya 6 - 8 gelas sehari, dapat berupa jus buah, susu, atau air putih biasa
• Minum suplemen zat besi yang mengandung zat Besi sebanyak 30 miligram sehari selama masa kehamilan, atau sesuai yang dianjurkan oleh petugas kesehatan berwenang. Zat Besi ini berguna untuk mencegah terjadinya anemia pada saat kehamilan, yang dapat menyebabkan terjadinya risiko untuk terjadinya perdarahan saat persalinan.
• Konsumsi Asam Folat 400 mikrogram perhari, sebelum kehamilan hingga beberapa bulan pertama dalam kehamilan. Hal ini berguna untuk mencegah cacat tabung saraf dan tulang belakang pada si kecil. Asam Folat ini diperoleh dari makanan seperti pada sereal, beras merah, jeruk, sayuran hijau, kacang-kacangan, brokoli, dan lainnya
• Menerima suntikan TT 2 kali semasa kehamilan
• Menggunakan garam beryodium di makanan setiap hari untuk kesehatan janin.
• Tetap melakukan aktivitas sehari- hari dan berolahraga secara teratur, tapi jaga jangan terlalu capek.




2.3 Hal-hal Yang Harus dihindari Untuk Kesehatan Janin
• Bekerja terlalu keras dan tidak cukup istirahat.
• Minum obat sembarangan kecuali dengan resep dokter.
• Pijat perut.
• Berada di sekitar anak- anak penderita cacar .
• Merokok
• Minum minuman beralkohol
• Bekerja dengan dan menghirup pestisida, herbisida atau bahan kimia lainnya.
• Makan terlalu sedikit dengan menu monoton; tidak ada makanan yang harus dihindari selama kehamilan.

2.4 Petunjuk Pertolongan Pertama Untuk mengatasi Masalah Ringan Selama Kehamilan
• Mual atau Muntah-Coba makan dengan porsi kecil tapi teratur walaupun tidak ada nafsu makan. Jika masih berlanjut, bidan mungkin bisa memberi obat.
• Panas atau Terbakar –di lambung atau rongga dada (asam lambung dan dada sesak) – Makan makanan dalam porsi kecil sampai habis dan banyak minum air. Bidan mungkin bisa memberi obat.
• Bengkak Kaki- Istirahat dengan kaki diangkat selama beberapa kali dalam sehari. Makan secara teratur dan kurangi makanan bergaram tiggi seperti mi instan. Jika kaki sangat bengkak, dikuti pembengkakan tangan dan wajah, segera pergi berobat.
• Sakit Punggung : Bisa diatasi melalui olahraga serta sikap duduk dan berdiri tegak.
• Terlalu kurus, pucat dan lemah : Makan lebih banyak beserta lauk pauk seperti ercis, kacang- kacangan, daging ayam, susu, telur, daging merah, ikan dan sayur warna hijau tua. Minum kapsul zat besi setiap hari.
• Sembelit :Minum banyak air- kurang lebih 6-8 gelas sehari. Makan banyak buah, sayuran, dan ubi. Banyak berolahraga

2.5 Tanda bahaya Masa Kehamilan
• Pendarahan : Berbaring diam dan panggil petugas kesehatan.Jika pendarahan terjadi di masa akhir kehamilan- setelah 6 bulan, segera pergi ke Rumah Sakit.
• Anemia Akut: Merasa makin lemah, cepat capek, dan terlihat pucat; harus minta kapsul zat besi ke petugas kesehatan. Lebih baik melahirkan di Rumah Sakit karena resiko pendarahan tinggi.
• Bengkak kaki di tiga bulan terakhir kehamilan disertai gejala bengkak tangan, muka, pusing berkepanjangan, atau pengelihatannya menjadi terganggu ; bisa menjadi masalah serius-bisa jadi terkena toxemia atau keracunan kehamilan.Segera pergi ke petugas kesehatan. 
Jika memang menderita kehamilan toxemia, sangat penting untuk :
o Istirahat total di tempat tidur 
o Makan diet sehat
o Jika tidak ada perubahan gejala , masih mengalami gangguan pengelihatan, bengkak wajah dan berbusa mulut (gejala epilepsy), segera pergi ke rumah sakit, atau mereka bisa meninggal.






BAB III 
PENUTUP 

3.1 Kesimpulan
Pemeliharaan kehamilan sangat dibutuhkan bagi perkembangan ibu dan janin sehingga kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh wanita usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat dilalui dengan aman. Pemeliharaan kehamilan juga harus didukung oleh keluarga agar ibu hamil tidak mengalami depresi yang berakibat pada ibu dan janin

3.2 Kritik dan Saran
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan pengerjaan tugas makalh kami selanjutnya.